info kuliah indonesia

Kementerian Pendidikan Nasional mulai tahun Ini akan melakukan integrasi antarperguruan tinggi negeri demi efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendlknas Prof Dr Djoko Santoso mengatakan. Integrasi yang dimaksud ialah antarperguruan tinggi bisa melakukan satu kegiatan belajar bersama dengan satu ijazah yang akan dikeluarkan bagi lulusannya dengan tanda tangan rektor dari keduanya. Gelar bersama yang akan diberikan tidak hanya Jenjang Sl, namun juga S2 dan S3.


"Akan ada pertukaran dosen. Selama Ini kan perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan sendiri-sendiri. Pada tahun Ini mereka akan saling membagi," kata Djoko dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan, di Depok, beberapa waktu lalu.

Integrasi ini tidak hanya menyangkut dosen saling berbagi, tapi Juga menyangkut berbagai fasilitas pendidikan. Misalnya, perpustakaan menerapkan buku elektronik dalam sistem perbukuannya, sehingga dapat dibaca oleh mahasiswa mana pun. Atau, laboratorium dapat dipakai oleh mahasiswa yang melakukan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi yang dimaksud.

"Di Eropa hal seperti itu sudah biasa. Kalau di Indonesia baru ITB dan UGM saja yang melakukannya," ujar Djoko.

Rektor Universitas Indonesia Rusliwa Gumilar Soemantri berpendapat, gagasan utama dari wacana tersebut adalah pembagian kerja dosen. Dosen yang berstatus pegawai negeri sipil wajib membantu perguruan tinggi negeri lain apabila diperlukan.

Gumilar menyatakan, guna memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan maka yang bisa menikmatinya Jangan hanya kalangan civitas akademika. Masyarakat seperti tokoh agama, ibu rumah tangga, dan bahkan wartawan pun harus bisa menikmati perpustakaan suatu perguruan tinggi secara digital.

Pengajar Hukum Media Universitas Airlangga, Dr Henry Subiakto, mengatakan, konsep integrasi pendidikan itu merupakan suatu kemajuan bidang perguruan tinggi, yaitu memunculkan efisiensi dan pilihan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan terbaik. "Sekaligus kesempatan bagi para dosen untuk mengajar di lebih dari satu universitas," katanya.

Hanya saja Henry mengingatkan, pengaturannya jangan terlalu jomplang1, agar PTN yang masih lemah tidak hanya dijadikan jembatan oleh mahasiswa untuk masuk atau kuliah ke PTN lain yang lebih baik.