Semua Bisa Kuliah

Posted on 19.51 by info kuliah

Seleksi Masuk (SIMAK) - Ul menjadi bentuk tes penerimaan mahasiswa baru sekaligus menjaring potensi generasi masa depan tanpa dibatasi kondisi ekonomi orang tua.

Munculnya jalur tes yang dise-lenggarakan sendiri oleh perguruan tinggi negeri (PTN) menimbulkan kekhawatiran bakal melambungkan biaya pendidikan di universitas. Tapi Seleksi Masuk (SIMAK) Universitas Indonesia (Ll) memupus anggapan biaya kuliah mahal karena besarnya biaya pendidikan di jalur Sl (reguler) adalah berkeadilan, tergantung kemampuan orangtua/wali.

Demikian paparan yang dikemukakan oleh Rektor Universitas Indonesia Prof. De Soz Gumilar Rusliwa Somantri, pekan lalu.


Gumilar mengatakan jalur penerimaan mahasiswa baru melalui SIMAK-UI bertujuan menjaring sekitar 18 persen dari total daya tampung mahasiswa sarjana strata-1 (Sl). Jalur penerimaan lain melalui jalur undangan dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) seperti umumnya perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Secara garis besar jalur masuk PTN dan perguruan tinggi, swasta (PTS) ada 2 cara. Jalur pertama melalui Undangan dimana perguruan tinggi melakukan penyaringan calon mahasiswa sesuai minat dan bakat, berdasarkan prestasi akademik calon mahasiswa.

Jalur kedua dengan cara ujian tertulis seleksi penerimaan mahasiswa baru. Seleksi HKlpnal Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan ujian tertulis tingkat nasional untuk menembus PTN, dimana calon mahasiswa mengikuti ujian tulis dan ujian keterampilan khusus untuk program studi tertentu.

"Untuk masuk melalui jalur undangan, kami menerapkan penelusuran bakat dan minat mahasiswa berdasarkan rapor. Sehingga memang kita bisa memastikan bahwa putra-putri yang mendaftar di jalur Undangan itu bisa diterima di jurusan yang tepat dan kualitas dan mereka sebagai calon mahasiswa yang terbaik yang terambil," katanya.

Sebanyak 52 persen mahasiswa baru Sl Universitas Indonesia akan terjaring melalui jalur undangan. Adapula jalur penerimaan mahasiswa baru melalui tes SNMPTN beralokasi 30 persen mahasiswa baru. "Jadi total 82 persen mahasiswa Sl reguler melalui jalur nasional," katanya. Adapula jalur prestasi, untuk peraih medali Olimpiade dan atlet nasional. Tentu saja pemenang sains akan diterima masuk ke program studi sesuai bidang yang dia ikuti di kejuaraan. Sedangkan SIMAK-UI, jelasnya, yaitu sistem ujian untuk masuk UI secara terpadu.

Artinya ujian ini diselenggarakan secara serentak, di berbagai daerah bahkan di luar negeri untuk men-jaring mahasiswa baru Universitas Indonesia untuk program strata vokasi (D3), Sl reguler, Sl paralel, S2 dan S3.

Selain itu mahasiswa Sl reguler yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2011 dan SIMAK UI 2011 berkesempatan memperoleh Bantuan Operasional

Pendidikan (BOP) Berkeadilan. BOP berkeadilan adalah sebuah mekanisme pengaturan mengenai biaya yang dibebankan kepada mahasiswa yang berasal dari golongan kurang mampu. "Dengan BOP Berkeadilan, mahasiswa berhak mendapatkan keringanan biaya yang sangat signifikan. Tentu jika sesuai dengan persyaratan yang diberlakukan," kata Dr. Emil Budianto Ketua

Penerimaan Mahasiswa Baru UI.

Dengan demikian, Gumilar menegaskan tidak ada istilah masuk Universitas Indonesia mahal karena semua disesuaikan berdasarkan pada kemampuan orang tua. Maka itu ditetapkan uang SPP sesuai kemampuan orang tua.

Besaran biaya operasional telah ditetapkan maksimal Rp 5 juta/semester untuk ilmu-ilmu sosial. Sedangkan untuk bidang ilmu pasti, kedokteran dan teknik maksimal Rp 7,5 juta/ semester.

Sehingga bagi yang mampu akan dibebankan biaya maksimal Rp 5-7,5 juta per semester. "Tapi adapula yang membayar semampunya misalnya Rp 100 ribu, 200 ribu, 500 ribu, atau Rp 1 juta per semester atau bisa saja dibebaskan," katanya.

Emil Budianto menegaskan kembali bahwa jangan pernah takut masuk UI karena masalah pembiayaan. "Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, setelah berhasil dalam penyaringan dari sekitar 33 ribu pendaftar SIMAK-UI tahun ini," katanya.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menghitung biaya unit (unit cost) programstudi ilmu sosial sebesar Rp 18 -35 juta per semester, sedangkan ilmu pasti diatas Rp 30 juta/ semester.

Bahkan untuk menghasilkan seorang dokter, biaya unit fakultas kedokteran mencapai Rp 59 juta per semester. Dengan asumsi biaya yang dibebankan kepada mahasiswa pada rentang antara Rp 100 nbu hingga Rp 7,5 juta/semester, maka masyarakat secara rata-rata membayar Rp 2,5 juta/semester. "Mengapa kita mentolerir biaya ini? Karena kita ingin para sarjana lulusan UI menjadi dokter, insinyur, ahli komputer muda dan sebagainya yang benar-benar mengabdi pada bangsa, menjauhi korupsi dan dengan tulus membangun negeri dengan tidak terlalu berorientasi pada hal-hal yang berbau materi," kata Rektor UI, menjelaskan.

Ini sesuai prinsip "Veritas, Probitas, Iustitia" atau lebih kurang berarti Kejujuran, Keadilan dan Kebenaran yang selalu UI perjuangkan. Sehingga UI akan memperjuangkan setiap anak bisa belajar dan tidak akan mentolerir situasi tidak sekolah akibat tidak ada biava dewi retno

No Response to "Semua Bisa Kuliah"

Leave A Reply